Cari Blog Ini

Sabtu, 23 April 2011

Ethics & Environment

The problems that exist in the surrounding environment and the emergence of the city - a grim and dirty city full of pollution caused by industries that do not have the ethics to the environment. Residential places around the existing associated with the atmosphere of smoke, and odors not good.

Situation grim and dark industrial area at the time was often contrasted with a state of romantic area of agriculture and animal husbandry. If the agricultural area of natural fertilizer smell sometimes - sometimes can sting the nose as well but not good factor is only temporary and disappear within an overall positive atmosphere. Now the pollution caused by industries achieve global stage and is not limited to a few industries only.

How large-scale production in modern industry had simply ignored the things that cause fatal big mistake. Modern Businesses ignore that component - environmental components such as water and air which is a general merchandise and a need for living things around him.
At present, there may be some people who do not recognize what is ethics in business.It may be that people assume that doing business does not need to use ethics, because ethics affairs applies only in communities that have strong cultures. Ethics or just a person's private sphere. But in reality ethics that would still be valid and widely applied in the society itself. What about in a corporate environment? The company is also an organization that has a structure that is quite clear in its management. There are a lot of interaction between individuals and institutions involved in it. Thus the tendency for the occurrence of conflict and the opening of diversion is likely to occur. Both at the level of management or personnel within each team or corporate relationship with the surrounding environment. For that ethics were necessary as the policy will control, in the interest of the company itself.
But if ethics itself can be applied and perceived by the parties are obliged to get it? In practice many companies have set aside ethics to achieve profits doubled. More prioritize certain interests, so that shifts the company's priorities in building awareness in the community. This tendency led to manipulation and abuse for more leads to the achievement of corporate interests. Practice these deviations occur not only in the company in Indonesia, but there were also important cases overseas.

Examples of cases in the country, we are reminded by Freeport with the destruction of the environment. Communities with their own eyes watching his homeland dredged out.So the impact of the presence of retardation Freeport community closer.

Very very worrying situation like that where a business is not in the underlying business ethics. The conclusion means that in the conduct of a business is very important someone should be use for ethics in business for maintained environment. 

Senin, 11 April 2011

PRINSIP – PRINSIP INVESTASI



Beberapa waktu yang lalu, teman saya bertanya pada saya: “ kira-kira investasi yang bagus untuk saat ini itu apa yah? Terus apa saja yang harus aku ketahui dan risiko-risikonya apa aja ya?
Saya sebanarnya kaget juga dia bertanya seperti itu karena saya sendiri belum begitu paham dan mengerti tentang investasi yang baik itu seperti apa. Saya hanya memberikan pendapat saya saja, yaitu seorang investor itu pertama-tama harus memiliki pendapatan karena dari pendapatannya itu lah dia dapat berinvestasi. Sebenarnya sih bisa saja dia kredit di bank untuk investasi tetapi kalau dia tidak punya pendapatan maka dengan apa dia akan membayar utangnya, iya kan? Kalau investasinya jangka pendek sih masih lumayan tetapi kalau investasinya jangka panjang wah bisa-bisa bangkrut dengan membayar bunga-bunganya.



Sebenarnya Istilah investasi tidaklah asing lagi bagi kita apa lagi bagi seorang perencana keuangan  karena investasi merupakan sebuah cara untuk mencapai suatu tujuan keuangan.  Perencanaan  investasi memiliki peran yang sangat strategis di semua lini dalam perencanaan keuangan. Dalam melakukan  Investasi seseorang berusaha memperoleh keuntungan sebesar mungkin dalam batas toleransi yang wajar dengan tetap komitmen kepada tujuan awal investasi dan memperhatikan tingkat resiko yang di hadapi.
Risiko investasi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan di mana hasil investasi yang di dapat tidak sama atau berbeda dengan yang diharapkan.
Di dalam investasi itu tedapat banyak sekali risiko-risiko diantaranya menurut buku FBSB modul satu : Tipe risiko Investasi itu ada 2, yaitu :
1.    Risiko Sistimatik ( Risiko yang tidak bisa didisversifikasi merupakan risiko yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti perubahan ekonomi, plitik, soasiologi,perang, inflasi, dan kejadian-kejadian iternasional). Seperti: Risiko pasar, Risiko Suku bunga, Risiko tarif reinvestasi, Risiko daya beli, Risiko mata Uang,
2.    Risiko Non Sistimatik ( Risiko yang bisa didisversifikasi merupakan risiko yang dipengaruhi kapasitas management, mogok tenaga kerja, kecenderungan konsumen. Seperti : Risiko bisnis, Risiko keuangan, Risiko cidera janji, dan Risiko likuiditas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat toleransi Risiko adalah tujuan yang spesifik, jangka waktu investasi, pengetahuan tentang investasi, kepribadian, kondisi pasar terkini, kondisi keuangan terkini, faktor umur, dan pendapat atas investasi.
Hasil dari sebuah investasi dapat berbentuk peningkatan atas Modal, Pendapatan, atau gabungan dari keduanya (peningkatan atas Modal dan Pendapatan). Ada beberapa metode analisa investasi yaitu:  Analisa Teknis (analisa melalui grafik) dan Analisa Fundamental (analisa melalui evaluasi posisi laporan keuangan).
Ada berbagai jenis instrumen investasi : tabungan, deposito, obligasi, Saham, Komoditi, Reksa Dana, Produk Derivatif dan Real Estate. Seorang investor harus memiliki kesabaran dalam mengidentifikasi peluang dan kemauan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki.
Sangat penting bagi seorang perencana keuangan menjelaskan kepada kliennya tentang cara berinvestasi yang baik dan  prinsip-prinsip investasi. Karena hal itu sangat dibutuhkan untuk tercapainya target investasi yang diharapkan.
Saya rasa prinsip-prinsip investasi merupakan sebuah pedoman bagi investor untuk melakukan investasi. Seorang investor dapat mengetahui risiko-risiko yang akan di hadapi dan dapat menanggulanginya dengan mencari solusi-solusi tertentu.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip investasi maka seseorang di harapkan dapat mencapai tujuan keuangannya sesuai dengan target yang telah ditentukan.